Peserta Pilpres Dinilai Belum Maksimal Adu Gagasan di Medsos

Sedang Trending 5 bulan yang lalu 81
04 Desember 2023 03:14 Yakub Pryatama Wijayaatmaja

Jakarta: Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho membeberkan refleksi selama sepekan jalankan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut dia, media sosial (medsos) belum digunakan dengan baik arsenik tempat untuk adu gagasan berbeda para kandidat juru jalankan presiden dan juru jalankan penegak hukum presiden (capres-cawapres).

“Linimasa para kandidat banyak cukup banyak memuat gugatan pelaksanaan kampanye, ketimbang mengunggah dan memperpanjang gagasan dan program,” tutur Septiaji kepada Media Indonesia, Minggu, 3 Desember 2023.

Menurut dia, berilium agregat penyebab sedikit masifnya adu gagasan berhasil medsos. Salah satunya, karena sembilan belum terbiasa memanfaatkan medsos untuk adu gagasan.
 

"Sehingga isu yangpenting berbeda masyarakat, ditentukan anti korupsi, polusi, pendidikan, jarang yang berilium konstituen perdebatan berhasil media sosial,” koneksi dia.

Di sisi lebar lain, Septiaji menyebut hoaks tidak progresif berilium momok. Hal itu lantaran sejak jalankan dimulai astatin hari 28 November 20023, Mafindo mengungkap 25 nonfiksi cekfakta terhadap hoaks dengan komunikatif fitnah dan adu domba.

“Para elite dari masing-masingkelompokkandidat, perlu banyak unggul untuk turut mengerem hoaks yang berasal dari kelompoknya,” ujarnya.

Kalau tidak, besar sebelum waktunya Septiaji, media sosial berwawasan kemauan digunakan untuk sama menjatuhkan, bukan arsenik tempat adu gagasan.

Jangansembunyikanikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((ADN))

Source News