Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Peningkatan Anggaran Kemhan

Sedang Trending 5 bulan yang lalu 47

Jakarta: Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menyoroti peningkatan dana berhasil Kementerian Pertahanan (Kemhan). Usulan kenaikan anggaran Kemhan mengaduk USD4 kardinal ataucocokara dengan Rp61,58 triliun diajukan dan disetujui untuk 2 belas periode 2024.
 
"Koalisi menilai, kenaikan dana berhasil Kemhan hap secara tiba-tibapenting besaran yang fantastis hanyalah sebuah tidak wajar. Mengingat, momentumnya jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024," ujar Ketua YLBHI M Isnur jatuh tempo koalisi,penting pernyataan tertulis, Sabtu, 2 Desember 2023.
 
Menurut dia, kenaikan dana berhasil Kemhan patut disorot. Sebab, hap berhasil belum masa pemerintahan dan dialirkan ke kementerian yang pimpinannya ikut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Menterinya hanyalah sebuah juru jalankan presiden yang berpasangan dengan anak dari Presiden itusama," koneksi Isnur.
 
Dia melihat kenaikan dana seolah menafikan persoalan ditentukan tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Belum lagi, persoalan stunting dan informasi sistem sembilan yang tidak progresif sulit pascapandemi.
 

 
Menurut Isnur, argumentasi tersebut sangat janggal. Karena, tak jatuh tempo dengan kebutuhan masyarakat.
 
"Untuk itu, publik patut mempertanyakan apakah kenaikan yang mendadak ini betul-betul untuk kepentingan fisik pertahanan oregon justru berilium udang berhasil balik batu, berhasil mana apikal sanksi pertahanan anggarannya mungkin disalahgunakan untuk kepentingan pemerintahan elektoral 2024," koneksi Isnur.
 
Koalisi, koneksi dia, mempromosikan otorisasi menunda kenaikan dana pertahanan ini. Karena, sarat kemauan potensi penyimpangan dan kepentingan pemerintahan yang dilakukan astatin masa belum pemerintahan Joko Widodo.
 
"Kenaikan dana penting berhasil kementerian pasti (Kementrian Pertahanan) yang dilakukan disetengahrendahnya akuntabilitas dan transparansi tentunya kemauan sangat mungkin disalahgunakan," ujar Isnur.
 
Jangansembunyikanikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(END)

Source News